Pesantren Bustanul Ulum yang berlokasi di Dusun Bulugading Desa Langkap Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur didirikan oleh R. KH. Abbdul Ghani pada tahun 1920 M. Beliau adalah putra dari R. KH. Itsbat (Bujuk Itsbat) dari Banyuanyar Pamekasan Madura. KH. Itsbat adalah pendiri salah satu pesantren tertua di Indonesia yaitu Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.
Mulanya Pondok Pesantren Bustanul Ulum Bulugading menerapkan sistem pendidikan dengan pola-pola seperti mengaji Al Qur’an dengan sistem sorogan dan hafalan, juga mengaji kitab kuning dengan sistem bandongan, sorogan serta muhafadloh. Semua sistem diatas adalah model yang tetap dilestarikan hingga saat ini mengingat pola-pola tersebut masih sangat relevan dan dibutuhkan untuk tetap menjaga mutu dan kualitas santri Pondok Pesantren Bustanul Ulum, dan dengan demikian pula Pondok Pesantren dapat menjaga serta melestrikan diantara beberapa nilai-nilai akar budaya bangsa yang berbasis pada miliu Pondok Pesantren dengan ciri khas salafiyah dan tidak menutup pola-pala baru yang lebih baik.
Pola-pola salafiyah pada awalnya sangat jitu dan mendapatkan legitimasi di lingkungan masyarakat, sehingga untuk menciptakan santri yang berorientasi Pembekalan sangatlah efektif pada zamannya, namun untuk menciptakan santri yang beorientasi pada santri yang berupa Ulama’ Produktif, maka pola-pola tersebut haruslah mengalami penyempurnaan.
Sistem pendidikan yang sekarang sedang marak di kembangkan yaitu sistem pendidikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, memang keberadaannya sementara ini dianggap sangat menjanjikan untuk memacu kualitas peserta didik, akan tetapi kalau melihat dari agenda sejarah yang telah bertahun tahun terbukti dapat menghasilkan para santri senior dalam bidangnya, maka akan mendapatkan satu titik temu dimana sistem KBK yang dikembangkan saat ini adalah sistem yang sedikit banyak telah mengadopsi dari sistem Salafi.